TUGAS MENAJEMEN KEPERAWATAN
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah dalam
Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :
MUHAMMAD ARIF SYAH
(1210104082014)
AKADEMIK KEPERAWATAN NABILA
PADANG PANJANG
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang manajemen, yang kami sajikan berdasarkan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang
“PEMECAHAN MASALAH dan PENGAMBILAN KEPUTUSA ”. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada Ns. Hendrawati, M.Biomed selaku dosen pengantar manajemen
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Padang
panjang, 20 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
·
1.a Latar Belakang................................................................................................... 1
·
1.b Pembahasan..................................................................................................... 1
·
1.c Tujuan.............................................................................................................. 2
·
1.d Metode
Penulisan............................................................................................ 2
·
1.e Manfaat Penulisan........................................................................................... 2
BAB II Pembahasan.......................................................................................................... 3
A.
Pengertian Pengambilan Keputusan......................................................................... 4
B.
Fase Pengambilan Keputusan.................................................................................... 5
C.
Teknik Pengambilan Keputusan................................................................................ 5
D.
Proses Pengambilan Keputusan................................................................................. 6
E.
Bentuk
bentuk Pengambilan Keputusan (Decision
Making)................................. 8
F.
Metode Pemecahan Masalah...................................................................................... 10
G.
Langkah-langkah
pemecahan masalah..................................................................... 13
H.
Gaya Pengambilan Keputusan................................................................................... 15
I.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan................................. 16
BAB III Penutup .............................................................................................................. 17
Daftar Pustaka................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manajemen
Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam
pengembangan Keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi di Indonesia.
Proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
perlakuan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang.
Pengambilan keputusan dalam
penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan,
khususnya dalam asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada
proses pengelolaan asuhan keperawatan dan kebidanan, tetapi penting untuk
meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Perawat dan bidan pada semua
tingkatan posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksana/staf maupun
sebagai pemimpin.
Pemecahan masalah dan proses
pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang dapat
ditingkatkan dalam praktek. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian
tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih
alternatif.
Pemecahan masalah termasuk dalam
langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba memecahkan
masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa
yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki
kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role
model di lingkungan kerjanya.
B. Rumusan Masalah
·
Apa yang
dimaksud pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam menajemen
keperawatan?
·
Apa tujuan
dan sistematis dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam
menajemen keperawatan?
C. Tujuan
Tujuan umum :
Diharapkan mahasiswa mampu menerapan proses “Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah dalam Manajemen Keperawatan”
Tujuan khusus :
PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Fase Pengambilan Keputusan
2. Teknik Pengambilan Keputusan
3. Proses Pengambilan Keputusan
4.
Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)
5. Metode pemecahan masalah
6. Langkah-langkah pemecahan
masalah
D. Metode
penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami
menggunakan metode:
Studi kepustakaan, yaitu mengambil
beberapa sumber buku-buku yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan.
E. Manfaat penulisan
Bisa mengetahui lebih tetang pengambilan
keputusan
BAB II
TEORITIS
Hasil dari aktivitas pemecahan
masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk
adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan
frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita
mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan
memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan
mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang
merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau
yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama
proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan,
yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan
tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapakeputusan.
Tahapan-tahapanPemecahanMasalah
Menurut
Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam
empat hal:
a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinantindakan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinantindakan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
A.
PENGERTIAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan,
ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang
akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah
dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1.
G. R. Terry :
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan
adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2.
Claude S. Goerge, Jr :
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran
yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah
alternatif.
3.
Horold dan Cyril O’Donnell :
Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
4.
P. Siagian :
Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data,
penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
B. Fase Pengambilan Keputusan
1. Aktivitas
intelegensia; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan
keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas
desain; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk
mencapai tujuan.
Aktifitas
desain meliputi:
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas
pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan
keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap
pengambilan keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi
masalah utama
b. Menyusun
alternatif
c. Menganalisis
alternatif
d. Mengambil
keputusan yang terbaik
C. Teknik Pengambilan Keputusan
1. Operational Research/Riset Operasi ;
Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2.
Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3.
Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4. Probability ; Teori kemungkinan yang
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Ø Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan
problem yang dihadapi
2. Menganalisa
problem tersebut
3. Menetapkan
sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi
alternatif
5. Memilih
alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Ø Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan
masalah
b. Manganalisa
masalah
c. Mengembangkan
alternatif
d. Mengambil
keputusan yang tepat
e. Mengambil
keputusan menjadi tindakan efektif
Pengambilan
keputusan merupakan proses yang komleks yang memerlukan penanganan yang serius.
Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah beriktu
(Gibson dkk, 1987):
- Menerapkan tujuan dan sasaran : Sebelum memulai proses pengambilan keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu. apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.
- Identifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada inti persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.
- Mengmbangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian berbagai alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.
- Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan.
- Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.
- Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaannya.
- Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan :
- Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
- Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :
- Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
- Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
- Falsafah yang dianut organisasi.
- Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
- Masalah harus diketahui dengan jelas.
- Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
- Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada
kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai masalah :
- Tidak tepatnya keputusan.
- Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.
- Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
- Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
Proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan diatas adalah salah satu penyelesaian yang dinamis.
Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat
mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah
langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam
mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah
dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman
pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup
untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.
E. Bentuk
bentuk pengembilan keputusan (decision
making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan dengan
pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai, sumber
daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab
dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan
yang di program atau tidak, bisa juga di bedakan antara keputusan yang dibuat
antara kondisi kepastian , resiko dan ketidak pastian.
Keputusan terprogram yaitu keputusan yang
dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan
berulang-ulang. contoh: penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai
baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan
yang dibuat karena terjadinya masalah masalah khusus atau tidak
biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya organisasi,penjualan
yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan lain sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan
teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang terprogram
dan tidak terprogram.
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan
modern
Tipe-tipe keputusan
|
Teknik-teknik pembuatan keputusan
|
|
Tradisional
|
Modern
|
|
Diprogram:
Keputusan-keputusan
rutin dan berulang-ulang.organisasi mengembangkan proses-prose khusus bagi
penangannya.
|
1.
Kebiasaan
2.
Kegiatan
rutin:prosedur-prosedur pengoperasian standar
3.
Struktur organisasi
pengharapan umum system tujuan saluran-saluran informasi yang disusun dengan
baik
|
1.
Teknik-teknik riset
operasi:analisa matematik model-model simulasi computer
2.
Pengolahan data elektronik
|
Tidak
diprogram:
Keputusan-keputusan
sekali pakai,kebijaksanaaan disusun tidak sehat.ditangani dengan proses
pemecahan masalah umum
|
1.
kebijaksanaan instuisi dan
kreatifitas
2.
coba-coba
3.
seleksi dan latihan para
pelaksana
|
Teknik
pemecahan masalah yang diterapkan pada:
a.
Latihan membuat keputusan
b.
Penyusunan program-program
computer “heutistic”
|
F. Metode pemecahan masalah
Prinsip utama untuk menetapkan
suatu masalah adalah mengetahui fakta, kemudian memisahkan fakta tersebut dan
melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif dan menentukan luasnya
masalah tersebut. Manajer membutuhkan kemampuan untuk menetapkan prioritas
pemecahan masalah. Umumnya untuk pemecahan masalah selalu menggunakan metoda coba-coba
dan salah, eksperimen, dan atau tidak berbuat apa-apa (“do nothing”).
Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses yang menjembatani hal yang
lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer hendak mengadakan suatu
perubahan.
Pemecahan
masalah
Memahami
masalah yang lalu
|
Perencanaan
kemungkinan
Menduga
masalah yang akan datang
|
Pengambilan
Keputusan
Mengenalkan
Perubahan
|
Lampau
|
Akan
datang
|
Bagan : Proses Pemecahan
masalah
|
Kini
|
Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti
pada gambar di bawah ini :
Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Data
Mengembangkan pemecahan
Memilih alternatif
Implementasi
Evaluasi
Proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan diatas adalah salah satu penyelesaian yang dinamis.
Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat
mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah
langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam
mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah dipengaruhi
oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman pembuat
keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk
mengumpulkan dan mengorganisir data.
G. Langkah-langkah
pemecahan masalah
Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
- Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
- Mengolah fakta dan data.
- Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
- Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
- Memutuskan tindakan yang akan diambil.
- Evaluasi.

Untuk mengetahui hakekat suatu
masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering
terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian,
pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat. Untuk itu
manajer perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar
dari pengalaman di masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.

Pengumpulan data atau informasi
dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses yang sistematis, sehingga
upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah
dilaksanakan seperti ;
- Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?
- Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah sebenarnya?
- Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi secara tepat?

Fakta-fakta dan data yang telah
terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang akhirnya akan merupakan
suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sebagai
berikut :
- Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?
- Apa latar belakang dari masalah?
- Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana dan kebijakan organisasi?
- Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?
- Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi?
- Apakah waktu pengambilan tepat?
- Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?

Baik buruknya sesuatu keputusan yang
diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan
kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam usaha menganalisa
alternatif yang ada seseorang perlu memperhitungkan :
1.
Siapa yang
terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
2. Tindakan apa yang diperlukan ?
3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?
4. Dimana sumber reaksi tersebut ?
5. Interaksi apa yang diperlukan ?
Penentuan Pilihan yang Terbaik
Pada setiap pengambilan keputusan
selalu disertai dengan pengambilan resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari
beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang
paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian
perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.
Evaluasi
Untuk mengadakan penilaian yang
baik, diperlukan obyektivitas dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya
suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara
obyektif. Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak
ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk
memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses evaluasi perlu
diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab serta kapan
hal tersebut dilaksanakan, contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan
baru dalam merespon keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu
efektif perlu kerja sama dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan
itu akan dikomunikasikan kepada personal lainnya.
H.
GAYA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gaya pengambilan keputusan
manajer perawat/bidan umumnya sama dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh
manajer tersebut diatas. Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan untuk menyeleksi gaya yang paling cocok, yaitu :
1. Pentingnya kualitas keputusan untuk
keberhasilan institusi.
2. Derajat informasi yang dimiliki oleh
manajer.
3.
Derajat pada
masalah yang terstruktur dalam organisasi.
4. Pentingnya komitmen bawahan dan
keterampilan membuat keputusan.
5.
Kemungkinan
keputusan autokratik dapat diterima.
6. Komitmen bawahan yang kuat terhadap
tujuan institusi.
7. Kemungkinan bawahan konflik dalam
proses akhir pada keputusan final.
Metode autokratik hasilnya lebih
cepat dalam pengambilan keputusan dan cocok untuk situasi yang krisis atau
ketika kelompok senang menerima tipe ini sebagai gaya keputusan. Bagaimanapun
anggota staf umumnya lebih mendukung untuk pendekatan konsultatif dan kelompok.
Konflik dapat terjadi ketika masalah tidak terstruktur dibahas atau jika
manajer tidak mempunyai pengetahuan atau ketrampilan dalam proses pemecahan
masalah.
I.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Banyak faktor yang berpengaruh
kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer
sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut
meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural,
sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat,
pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi
dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam
pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat
dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar
belakang, filosofi, sosial dan kultural.
BAB
III
PENUTUP
Seorang manajer
keperawatan/kebidanan harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan
memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai
konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya. Pada hakekatnya,
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat
suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan masalah secepatnya dimana
individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dengan menggunakan pendidikan
dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif dalam pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Marriner, A.T. (1995). Nursing
Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis, Baltimore.
Swansburg, A.C. (1996). Management and
Leadership for Nurse Managers. Jones and Bartlett Publishers
International, London England
Tidak ada komentar:
Posting Komentar