Senin, 30 Desember 2013
Senin, 23 Desember 2013
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah dalam Manajemen Keperawatan
TUGAS MENAJEMEN KEPERAWATAN
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah dalam
Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :
MUHAMMAD ARIF SYAH
(1210104082014)
AKADEMIK KEPERAWATAN NABILA
PADANG PANJANG
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang manajemen, yang kami sajikan berdasarkan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang
“PEMECAHAN MASALAH dan PENGAMBILAN KEPUTUSA ”. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada Ns. Hendrawati, M.Biomed selaku dosen pengantar manajemen
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Padang
panjang, 20 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
·
1.a Latar Belakang................................................................................................... 1
·
1.b Pembahasan..................................................................................................... 1
·
1.c Tujuan.............................................................................................................. 2
·
1.d Metode
Penulisan............................................................................................ 2
·
1.e Manfaat Penulisan........................................................................................... 2
BAB II Pembahasan.......................................................................................................... 3
A.
Pengertian Pengambilan Keputusan......................................................................... 4
B.
Fase Pengambilan Keputusan.................................................................................... 5
C.
Teknik Pengambilan Keputusan................................................................................ 5
D.
Proses Pengambilan Keputusan................................................................................. 6
E.
Bentuk
bentuk Pengambilan Keputusan (Decision
Making)................................. 8
F.
Metode Pemecahan Masalah...................................................................................... 10
G.
Langkah-langkah
pemecahan masalah..................................................................... 13
H.
Gaya Pengambilan Keputusan................................................................................... 15
I.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan................................. 16
BAB III Penutup .............................................................................................................. 17
Daftar Pustaka................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manajemen
Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam
pengembangan Keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi di Indonesia.
Proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
perlakuan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang.
Pengambilan keputusan dalam
penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan,
khususnya dalam asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada
proses pengelolaan asuhan keperawatan dan kebidanan, tetapi penting untuk
meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Perawat dan bidan pada semua
tingkatan posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksana/staf maupun
sebagai pemimpin.
Pemecahan masalah dan proses
pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang dapat
ditingkatkan dalam praktek. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian
tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih
alternatif.
Pemecahan masalah termasuk dalam
langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba memecahkan
masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa
yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki
kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role
model di lingkungan kerjanya.
Sabtu, 21 Desember 2013
Askep Appendisitis
APPENDICITIS
A.Pengertian
Appendisitis adalah
peradangan pada umbai cacing, insiden terjadi pada Pria lebih cenderung terkena
appendiksitis dibanding wanita. Appendiksitis lebih sering menyerang pada
usia 10 sampai 30 tahun.
Appendiksitis perforasi
adalah merupakan komplikasi utama dari appendiks, dimana appendiks telah pecah
sehingga isis appendiks keluar menuju rongga peinium yang dapat menyebabkan
peritonitis atau abses.
Appendiktomi adalah
pengangkatan terhadap appendiks terimplamasi dengan prosedur atau pendekatan
endoskopi.
B.Anatomi Appendiks
Appendiks
adalah ujung seperti jari yang kecil panjang kira-kira 10 cm (4 inci), melekat
pada sekum tepat dibawah katub ileosekal. Appendiks berisi makanan dan
mengosongkan diri secara teratur kedalam sekum, karena pengosongannya tidak
efektif dan lumennya kecil, appendiks cenderung menjadi tersumbat dan terutama
rentan terhadap infeksi (Brunner and Suddarth, 2002).
Menurut Helmut (1988) Posisi
apendiks sangat bervariasi, sehingga kemungkinan sulit
untuk menentukan posisi normal
apendiks.
PROMOSI KESEHATAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesehatan
didalam hidup seseorang merupakan hal yang penting, namun banyak orang masih
belum menyadari bahwa begitu pentingnya kesehatan didalam kehidupannya.
Masyarakat memiliki hak didalam memperoleh pelayanan kesehatan hal ini
berdasarkan undang-undang dasar 1945 yang tercantum didalam pasal 28 ayat I. Untuk
itu diperlukan suatu tindakan yang harus diambil dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Tindakan yang perlu bagi masyarakat adalah salah
satunya dengan promosi kesehatan.
Promosi
kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat harus memiliki prinsip, metode,
media juga strategi dan akan diintervensikan ketika dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada masyarkat.Sehingga promosi kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat dapat dimengerti masyarakat dan ditampilkan dalam bentuk perubahan perilaku
masyarakat yang lebih baik dalam prilaku kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim
medis adalah salah satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan
masyarakat maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi
Kesehatan”.
Makalah Promkes Diare, DBD, imunisasi BCG
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap tahun kasus tenang penyakit diare semakin meningkat. Angka
kesakitan dan kematian masih terus bertambah. Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang diare menimbulkan rasa ketakutan berlebihan terhadap
diare. Selain itu, belum optimalnya peran serta masyarakat dalam
pencegahan serta pengendaliannya. Tidak sedikit anggota masyarakat yang
menderita sakit perut yang mungkin tidak disebabkan Diare menjadi
ketakutan berlebihan sehingga minta rawat inap di rumah sakit. Di
samping itu, masyarakat belum banyak mempunyai pemahaman tepat dan
benar tentang pencegahan dan pengendalian vektor Diare. Akibatnya, peran
serta masyarakat terhadap pencegahan dan pengendaliannya masih sangat
kurang. Sering di masyarakat, masih banyak yang tidak peduli terhadap
asupan makan makanan yang mereka konsumsi yang pada akhirnya menimbulkan
diare. Pada beberapa gerakan penyuluhan dalam rangka pencegahan diare
sering salah sasaran.
Langganan:
Postingan (Atom)